Jadwal
Operasi Pabrik
Untuk menjalankan program produksi dengan
gangguan minimum, maka waktu untuk pekerjaan perawatan perlu direncanakan
sebaik mungkin. Waktu pekerjaan perawatan ditentukan atas kondisi berikut:
- Kapan aktivitas produksi dihentikan karena adanya kebutuhan perawatan.
- Kapan pabrik tidak beroperasi karena jadwal waktu atau jam kerja yang sudah.
Penentuan jam operasi pabrik tergantung besar
kecilnya industri, jenis dan tingkat produksi. Tabel 1. memperlihatkan berbagai
sistem penggantian waktu kerja di industri, sehingga bisa ditentukan waktu yang
tersedia untuk melakukan pekerjaan perawatan pada saat pabrik tidak beroperasi.
Perencanaan Perawatan
Urutan perencanaan fungsi perawatan meliputi
:
a. Bentuk perawatan yang akan
ditentukan.
b. Pengorganisasian pekerjaan perawatan
yang akan dilaksanakan dengan pertimbangan ke masa depan.
c. Pengontrolan dan pencatatan.
d. Pengumpulan
semua masalah perawatan yang dapat diselesaikan dengan suatu bentuk perawatan.
e.
Penerapan bentuk perawatan yang dipilih:
- Kebijaksanaan perawatan yang telah dipertimbangkan secara cermat.
- Alternatif yang diterapkan menghasilkan suatu kemajuan.
- Pengontrolan dan pengarahan pekerjaan sesuai rencana.
- Riwayat perawatan dicatat secara statistik dan dihimpun serta dijaga untuk dievaluasi hasilnya guna menentukan persiapan berikutnya.
Sasaran
perencanaan perawatan :
- Bagian khusus dari pabrik dan fasilitas yang akan dirawat.
- Bentuk, metode dan bagaimana tiap bagian itu dirawat.
- Alat perkakas dan cara penggantian suku cadang.
- Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan.
- Frekwensi perawatan yang perlu dilakukan.
- Sistem Pengelolaan pekerjaan.
- Metode untuk menganalisis pekerjaan.
Dasar-dasar
pokok yang menunjang dalam pembentukan sistem perawatan:
- Jadwal kegiatan perawatan untuk semua fasilitas pabrik.
- Jadwal kegiatan perawatan lengkap untuk masing-masing tugas yang harus dilakukan pada tiap bagian.
- Program yang menunjukkan kapan tiap tugas harus dilakukan.
- Metode yang menjamin program perawatan dapat berhasil.
- Metode pencatatan hasil dan penilaian keberhasilan program perawatan.
Faktor-faktor
Yang Diperhatikan Dalam Perencanaan Pekerjaan Perawatan
a. Ruang lingkup pekerjaan.
Untuk tindakan yang tepat,
pekerjaan yang dilakukan perlu diberi petunjuk atau pengarahan yang lengkap dan
jelas. Pengadaan gambar-gambar atau skema dapat membantu dalam melakukan
pekerjaan.
b. Lokasi pekerjaan.
Lokasi pekerjaan yang
tepat dimana tugas dilakukan, merupakan informasi yang mempercepat pelaksanaan
pekerjaan. Penunjukan lokasi akan mudah dengan memberi kode tertentu, misalnya
nomor gedung, nomor departemen dllsb.
c. Prioritas pekerjaan.
Prioritas pekerjaan
harus dikontrol sehingga pekerjaan dilakukan sesuai dengan urutan yang benar.
Jika suatu mesin mempunyai peranan penting, maka perlu memberi mesin tersebut
prioritas utama.
d. Metode yang digunakan.
“Membeli kemudian
memasang” sangat berbeda artinya dengan “membuat kemudian memasang”. Meskipun
banyak pekerjaan bisa dilakukan dengan berbagai cara, namun akan lebih baik
jika penyelesaian pekerjaan tersebut dilakukan dengan metode yang sesuai dengan
keahlian yang dipunyai.
e. Kebutuhan material.
Apabila ruang lingkup
dan metode kerja yang digunakan telah ditentukan, maka biasa diikuti dengan
adanya kebutuhan material. Material yang dibutuhkan ini harus selalu tersedia.
f. Kebutuhan alat perkakas.
Sebaiknya alat yang
khusus perlu diberi tanda pengenal agar mudah penyediaannya bila akan
digunakan. Kunci momen, dongkrak adalah termasuk alat-alat khusus yang perlu
ditentukan kebutuhannya.
g. Kebutuhan keahlian.
Keahlian yang dimiliki
seorang pekerja akan memudahkan dia bekerja.
h. Kebutuhan tenaga kerja.
Jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan harus ditentukan untuk setiap jenis
keahlian. Hal ini berguna dalam ketetapan pengawasannya.
Sistem
Organisasi Untuk Perencanaan Yang Efektif
Perencanaan yang
ditangani oleh staf perawatan adalah untuk mempersiapkan pengawasan terhadap
pelaksanaan pekerjaan perawatan. Bagian perencana bertanggung jawab terhadap
perencanaan:
a.
Sistem order pekerjaan.
b.
Perencanaan estimasi.
c.
Penjadwalan.
d.
Kontrol jaminan order
e.
Laporan hasil kerja.
Pada bagan dibawah ini diperlihatkan
salah satu contoh hubungan fungsi perencanaan yang diorganisasikan dalam
struktur jenis perawatan.
Estimasi
Pekerjaan
Perencanaan perawatan
diadakan untuk membuat jadwal kerja dan kontrol yang dibutuhkan dalam
menetapkan waktu yang diperlukan untuk melakukan kerja. Penilaian waktu kerja
dilakukan oleh seorang estimator. Penilaian dengan kwalitas tinggi akan
dihasilkan dari seorang estimator yang berpengalaman, berpengetahuan dan
berkemampuan dalam bidang estimasi.
Kerugian-kerugian dari estimasi
yang dibuat oleh pengawas adalah sebagai berikut:
a. Estimasi
tidak tetap dan tidak teliti.
b. Estimasi
sangat bervariasi ketelitiannya bila estimator berbeda-beda.
c. Metode
pembandingnya sulit.
d.
Latihan
estimator tidak mudah.
e. Kebenarannya
hampir tidak mungkin.
Suatu
metode estimasi yang terarah, disebut sistem data historis, dengan memakai
nilai waktu rata-rata berdasarkan pengalaman masa lalu. Namun metode data
historis juga mempunyai kelemahan yaitu:
a.
Nilai waktu rata-rata yang direfleksikan dari harga lama tidak
seteliti waktu sekarang.
b.
Metode yang berganti-ganti sulit membandingkannya.
c.
Pekerjaan yang baru sulit ditaksir.
d.
Kekurangan masa lalu menjadi dasar pada sistem.
Standar
waktu kerja bisa ditetapkan pada tiap fungsi perawatan dengan metode-metode
yang ada seperti metode “studi mengenai gerak dsb.
Tabel 1. adalah
contoh lembaran data standar pekerjaan pemeliharaan.
Keuntungan-keuntungan
Dari Perawatan Yang Direncanakan
Perawatan
yang direncanakan dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
a. Kesiapan
fasilitas industri lebih besar
1. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada peralatan bisa
berkurang karena adanya sistem perawatan yang baik dan teratur.
2. Pelaksanaan perawatan tidak banyak mengganggu kegiatan
produksi, sehingga hilangnya waktu produksi menjadi minimum.
3. Perawatan yang lebih sederhana dan teratur dapat mengurangi
kemacetan produksi daripada adanya perawatan khusus yang mahal.
4. Perlengkapan dan suku cadang yang dibutuhkan lebih mudah
terkontrol dan selalu tersedia bilaman diperlukan.
b. Pelayanan
yang sederhana dan teratur, lebih cepat dan murah daripada memperbaiki
kerusakkan yang terjadi secara tiba-tiba.
c. Pengelolaan
dan pelayanan perawatan yang terencana dapat menjaga kesinambungan hasil
industri dengan kualitas dan efisiensi yang tinggi.
d. Pemanfaatan
tenaga kerja lebih besar dan efektif.
1. Frekuensi pekerjaan perawatan yang direncanakan dapat merata
dalam setahunnya, sehingga penumpukan tugas perawatan akan terkurangi.
2. Tiap jenis pekerjaan perawatan lebih mudah diketahui
kemajuannya dan dapat terkontrol secara efektif.
3. Cara kerja perawatan yang positif dapat mempengaruhi sikap
kerja menjadi lebih baik dengan pendekatan yang penuh dedikasi dan tanggung jawab.
e. Adanya
perhatian yang penuh untuk mengelola seluruh sarana dalam melayani program
perawatan.
Comments
Post a Comment