Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2018

KONVERSI SATUAN

Konversi Satuan Berikut ini adalah satuan ukuran secara umum yang dapat dikonversi untuk berbagai keperluan sehari-hari yang disusun berdasarkan urutan dari yang terbesar hingga yang terkecil : km = Kilo Meter hm = Hekto Meter dam = Deka Meter m = Meter dm = Desi Meter cm = Centi Meter mm = Mili Meter A. Konversi Satuan Ukuran Panjang Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 10. Contoh : - 1 km sama dengan 10 hm - 1 km sama dengan 1.000 m - 1 km sama dengan 100.000 cm - 1 km sama dengan 1.000.000 mm - 1 m sama dengan 0,1 dam - 1 m sama dengan 0,001 km - 1 m sama dengan 10 dm - 1 m sama dengan 1.000 mm B. Konversi Satuan Ukuran Berat atau Massa Untuk satuan ukuran berat konversinya mirip dengan ukuran panjang namun satuan meter diganti menjadi gram. Untuk satuan berat tidak memiliki turunan gram persegi maupun gram kub

PENGERTIAN ELEKTRO PLATING

Tentang Elektro Plating           Proses electroplating dilaksanakan dalam sebuah bak yang berisi larutan elektrolit dicelupkan dua buah elektroda (anoda) dan sebuah benda kerja (katoda) dimana kedua anoda dan katoda dihubungkan power supply (rectifier) arus yang mengalir dari kedua elektroda ke power supply adalah arus searah (DC) sedangkan arus dari power supply ke sumber arus adalah arus bolak-balik (AC) larutan elektroda yang digunakan harusm sesuai dengan logam pelapis, yang bertindak sebagai anoda berupa katup positif dan yang bertindak sebagai katoda berupa katup negative.     Yang terjadi pada anoda merupakan reaksi reduksi, sedangkan pada katoda merupakan reaksi oxydasi pada anoda mekanisme berfungsi untuk penggantian ion logam yang menempel pada katoda, pada katoda reaksi berubah ion logam menjadi logam yang kemudian menempel pada permukaan elektroda.

BALANCING

a. Balancing  Balancing didefinisikan sebagai kesamaan distribusi massa sistem poros rotor terhadap sumbu putar. b.      Jenis-jenis Unbalance Jenis unbalance dapat dapat digolongkan berdasar hubungan geometrik antara sumbu poros dan sumbu principal (principal axis). 1. Statik Unbalance Statik unbalance adalah suatu kondisi unbalance dimana sumbu principal bergeser terhadap sumbu poros. Unbalance disebut juga unbalance gaya (force unbalance) atau unbalance kinetic. Gambar 1. Static Unbalance Static unbalance dapat dideteksi dengan menggunakan knife edge. Sistem poros rotor akan berputar sedemikian rupa sehingga titik terberatnya dibawah. Cara yang lain untuk mendeteksi adalah dengan menggunakan pendulum. Massa unbalance akan  terletak pada posisi paling bawah. 2. Couple unbalance Couple unbalance adalah kondisi dimana principal axis memotong sumbu poros pada center gravitinya. Unbalance ini terjadi jika massa unbalance terletak pada jarak yang sama

PERAWATAN & PERBAIKAN MOTOR DIESEL

MEKANISME MOTOR DIESEL 1. Tune-Up Mesin Diesel: Sistem pendinginan; Tali kipas; Saringan udara; Baterai; Sistem oli mesin; Kabel tegangan tinggi & busi; Distributor; Penyetelan celah katup; Karburator; Putaran idle & campuran bahan bakar; Putaran idle tinggi; Tekanan kompresi. (Praktek Engine analyzer, Automative tester) 2. Kepala Silinder: Langkah – langkah pembongkaran kepala silinder; Pemeriksaan & pengukuran katup; Pemeriksaan & pengukuran dudukan katup; Pemeriksaan & pengukuran pegas katup; Pemeriksaan penumbuk katub & poros; Pengukuran sistem intake & exaust; Langkah – langkah perakitan kepala silinder. 3. Blok Silinder : Langkah – langkah pembongkaran blok silinder; Pemeriksaan & perbaikan blok silinder; Pemeriksaan pen piston dan batang torak, Pemeriksaan & perbaikan bantalan batang torak; Pemeriksaan torak (piston), celah torak, dan ring torak; Pemeriksaan & pengukuran poros engkol dan bantalan; Pemeriksaan bantalan poros

MOTOR DIESEL

Pengertian        Motor Diesel adalah motor bakar yang menggunakan minyak diesel sebagai bahan bakarnya dan proses penyalaannya bukan dengan sistem loncatan bunga api tetapi bahan bakarnya dibakar oleh panas udara yang telah dikompresikan didalam silinder. Motor Diesel ditemukan/diciptakan oleh seorang ahli yang berkebangsaan Jerman pada tahun 1898 yang bernama Rudolf Diesel.     Pada mesin bensin, bahan bakar diatomisasi, dicampur dengan udara, dikompresikan dan kemudian dibakar dengan loncatan bunga api listrik. Sedangkan pada motor diesel, bahan bakar dibakar oleh panas udara yang telah dikompresikan di dalam silinder. Untuk memenuhi kebutuhan pembakaran tersebut maka temperatur udara yang dikompresikan di ruang bakar harus mencapai 500 oC (932 oF) atau lebih. a. Karakteristik Mesin Diesel     Ada beberapa karakteristik mesin diesel, yaitu: 1. Efisiensi panasnya tinggi. 2. Bahan bakarnya hemat. 3. Kecepatannya lebih rendah dibanding mesin bensin. 4. Getarannya besar

PERAWATAN DI INDUSTRI

  Tenaga kerja, material dan perawatan adalah bagian dari industri yang membutuhkan biaya cukup besar. Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang dengan baik. Perbaikan sebaiknya dilakukan tanpa menganggu kegiatan produksi. Misalnya perbaikan mesin dilakukan pada saat tidak digunakan atau dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan perbaikan tidak menganggu keseluruhan aktifitas produksi. Karena itu inspeksi pada umumnya dilakukan pada saat mesin tidak beroperasi.  Departemen Perawatan      Departemen perawatan pada umumnya berada di bawah pengawasan manajer pabrik, yang bertanggung jawab pula untuk program produksi.      Setiap pengawas pada departemen perawatan harus bertanggung jawab terhadap aktifitas perawatan, inspeksi, perbaikan, overhaul dll. Pengawas adalah orang-orang yang berpengalaman dan mampu menentukan kapan waktu untuk inspeksi, overhaul dan sebagainya.      Untuk mencapai keberhasilan program perawatan, banyak faktor penunjang

FAKTOR PENUNJANG PADA SISTEM PERAWATAN MESIN

Inventarisasi      Inventaris adalah suatu daftar semua fasilitas yang ada di seluruh bagian, termasuk gedung dan isinya. Inventarisasi bertujuan untuk memberi tanda pengenal bagi semua fasilitas di industri.     Inventaris yang dibuat harus mengandung informasi yang jelas dan mudah dimengerti dengan cepat, sehingga dapat membantu kelancaran pekerjaan. Dengan demikian pekerjaan perawatan akan lebih mudah.      Contoh lembar inventaris yang cukup lengkap ditunjukkan oleh gambar 1. Keterangan kolomnya adalah sbb:  Nomor Identitas : Penomoran atau kode identitas yang tertulis pada tiap bagian harus mempunyai arti positif.  Keterangan Fasilitas : berisi keterangan singkat mengenai informasi pokok dari peralatan. Kalau memungkinkan pelat nama dari mesin dapat dicantumkan.  Lokasi : menunjukkan departemen, seksi atau tempat peralatan berada, misalnya: bengkel perawatan, ruang pompa dsb.  Kelompok : untuk mengelompokkan jenis peralatan menurut bagiannya, termasuk bagian mes

PERAWATAN YANG DIRENCANAKAN

Jadwal Operasi Pabrik Untuk menjalankan program produksi dengan gangguan minimum, maka waktu untuk pekerjaan perawatan perlu direncanakan sebaik mungkin. Waktu pekerjaan perawatan ditentukan atas kondisi berikut:   Kapan aktivitas produksi dihentikan karena adanya kebutuhan perawatan.   Kapan pabrik tidak beroperasi karena jadwal waktu atau jam kerja yang sudah. Penentuan jam operasi pabrik tergantung besar kecilnya industri, jenis dan tingkat produksi. Tabel 1. memperlihatkan berbagai sistem penggantian waktu kerja di industri, sehingga bisa ditentukan waktu yang tersedia untuk melakukan pekerjaan perawatan pada saat pabrik tidak beroperasi. Perencanaan Perawatan Urutan perencanaan fungsi perawatan meliputi : a.      Bentuk perawatan yang akan ditentukan. b.     Pengorganisasian pekerjaan perawatan yang akan dilaksanakan dengan pertimbangan ke  masa depan. c.      Pengontrolan dan pencatatan. d.    Pengumpulan semua masalah perawatan yang dapat diseles