Pengertian
Uji Impek
Uji impak merupakan salah
satu uji mekanik yang dapat dipakai untuk menganalisis sifat - sifat mekanik bahan seperti
kemampuan bahan terhadap benturan dan karakteristik ulet-getas bahan terhadap
perubahan suhu. Alat uji impak sangat
penting untuk peneliti dan pengembangan bahan struktur. Pengujian impak menggunakan beban tiba-tiba.
Pengujian
impak merupakan suatu pengujian yang mengukur ketahanan bahan terhadap beban
kejut. Inilah yang membedakan pengujian impak dengan pengujian tarik dan
kekerasan dimana pembebanan dilakukan secara perlahan-lahan. Pengujian impak
merupakan suatu upaya untuk mensimulasikan kondisi operasi material yang sering
ditemui dalam perlengkapan transportasi atau konstruksi dimana beban tidak selamanya
terjadi secara perlahan-lahan melainkan datang secara tiba-tiba, contoh
deformasi pada bumper mobil pada saat terjadinya tumbukan kecelakaan.
a.
Teori Pendukung
Pada
zaman dahulu sampai sekarang besi, baja dan logam lainya dipakai dalam
konstruksi-konstruksi berat. Seiring timbul gejala-gejala yang mengkwatirkan
akan keselamatan dan keamanan, Kapal air dan bejana Hidrolik yang mempunyai
tekanan tinggi yang nantinya berubah menjadi energi kejut disebabkan
melekul-melekul udara yang padat oleh tekanan pompa peristiwa ini menjadi bom
atau ledakan yang dipengaruhi oleh kompresi udara padat didalam wadah seperti
pada blok selinder mesin yang bekerja mendorong
bahan yang beratnya beribu – ribu ton.
Bahwa tegangan - tegangan pada
kontruksi tersebut itu tinggi atau rendah maupun dalam perubahan suhu seperti
panas disebabkan kompresi dan bagian yang dapat mempengaruhi sifat dari benda
tersebut contoh kapal selam dan titanic, kapal ini patah disaat tabrakan gunung
es didasar permukaan laut atlantic dalam suhu dingin ternyata besi juga akan
mengalami perubahan struktur pada suhu
tertentu.
Pengujian
impak merupakan suatu pengujian yang mengukur ketangguhan bahan terhadap beban
kejut. Inilah yang membedakan anatara pengujian impak dengan pengujian takik
dan kekerasan, dimana pembebanan dilakukan secara pelahan-lahan. Pengujian
impak merupakan salah satu uji mekanik bahan terhadap perubahan suhu. Alat uji
impak sangat penting untuk penelitian dan pengembangan bahan struktur. Metode
yang sering digunakan adalah metode charpy dengan struktur bentuk specimen
standar.
Pengukuran lain yang biasa dilakukan dalam pengujian
impak Charpy adalah penelaahan permukaan perpatahan untuk menentukan jenis
perpatahan (fracografi) yang terjadi. Secara umum perpatahan pada benda hasil
uji tarik maka perpatahan impak di golongkan menjadi 3 jenis:
1.
Perpatahan
granular/ kristalin yang di hasilkan oleh mekanisme pembelahan pada butir-butir
dari bahan (logam) yang rapuh (brittle). Di tandai dengan permukaan patahan
yang datar yang mampu memberikan daya pantul cahaya yang tinggi (mengkilat)
2.
Perpatahan
berserat (fibrous frakture), yang melibatkan mekanisme pergeseran bidang-bidang
kristal dalam bahan (logam) yang ulet (ductile). Di tandai dengan permukaan
patahan berserat yang berbentuk dimpel yang menyerap cahaya dan berwarna buram.
3.
Perpatahan
campuran (granular dan berserat) merupakan kobinasi dua jenis perpatahan yang
dimaksudkan di atas.
b. Prinsip Pengukuran
Pada pengujian impak, energy yang di serap oleh benda uji
biasanya di nyatakan dalam satuan joule dan di baca langsung pada skala (dial)
penunjuk yang telah terdapat pada mesin penguji. Harga impak (HI) suatu bahan yang di uji dengan
metode charpy di berikan oleh :
HI = E/A
Dimana :
HI = harga impak (joule/ mm
)

E = energy yang di serap (joule)
A = Luas penampang di bawah takik (mm
)

Untuk mengetahui luas
penampang (A) yaitu:
A = a x b
Dimana :
a
= Tinggi section di bawah takik (mm)
b
= Lebar sampel (mm)
Comments
Post a Comment